Bagi yang ingin bergelut di dunia perusahaan atau mulai meramu strategi demi membuat perusahaan baru, anda tidak akan melupakan satu nama tokoh strategi perusahaan, Porter. Porter meninggalkan sebuah karya yang hingga kini sering dijadikan dasar ketika sebuah perusahaan akan memasuki pasar baru.
Ketika perusahaan akan membuka pasar baru, anda tentunya akan sering menggunakan model yang dikeluarkan oleh Porter. Porter mengeluarkan Porter Fives Forces Model sebagai gambaran bagi industri yang akan menganalisis sebuah pasar baru. Model tersebut dapat menjadi panduan cukup ampuh agar perusahaan anda tidak layu sebelum berkembang di pasar baru tersebut.
Ruang lingkup kelima kekuatan bersaing tersebut, antara lain:
1) Ancaman pendatang baru, yang dapat ditentukan dengan hambatan masuk ke dalam industri, antara lain, hambatan harga, respon incumbent, biaya yang tinggi, pengalaman incumbent dalam industri, keunggulan biaya, differensiasi produk, akses distribusi, kebijakan pemerintah dan switching cost.
2) Kekuatan tawar-menawar pemasok, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tingkat konsentrasi pasar, diversifikasi, switching cost, organisasi pemasok dan pemerintah.
3) Kekuatan tawar-menawar pembeli, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain differensiasi, konsentrasi, kepentingan pembeli, tingkat pendapatan, pilihan kualitas produk, akses informasi, dan switching cost.
4) Ancaman produk subtitusi, yang ditentukan oleh harga produk subtitusi, switching cost, dan kualitas produk.
5) Persaingan di dalam industri, yang ditentukan oleh berbagai faktor, yaitu pertumbuhan pasar, struktur biaya, hambatan keluar industri, switching cost, pengalaman dalam industri, dan perbedaan strategi yang diterapkan.
Menurut Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan ketiganya strategi umum.
Keunggulan biaya menekankan pada pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat rendah untuk konsumen yang peka terhadap perubahan harga. Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan membuat produk dan menyediakan jasa yang dianggap unik di seluruh industri dan ditujukan kepada konsumen yang relatif tidak terlalu peduli terhadap perubahan harga. Fokus berarti membuat produk dan menyediakan jasa yang memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen.
Berangkat ke persoalan, yaitu keterkaitannya teori strategi Porter dengan bidang IT. Hal itu sangat jelas berhubungan dan saling berkaitan. Pertama kita ambil dari Kekuatan tawar-menawar pemasok, daya tawar dari pemasok juga digambarkan sebagai pasar input. Pemasok bahan baku, komponen, tenaga kerja, dan jasa (seperti keahlian) kepada perusahaan dapat menjadi sumber kekuatan di perusahaan, ketika ada beberapa pengganti. Pemasok dapat menolak untuk bekerja sama dengan perusahaan, atau, misalnya, muatan berlebihan harga tinggi untuk sumber daya yang unik. Data-data tersebut dapat dibuat dalam bentuk software yang melibatkan tenaga IT, agar dapat lebih memudahkan menganalisis data. Kekuatan tawar-menawar pembeli, dimana kita bisa melihat bahwa semakin besar pembelian, semakin banyak pilihan yang tersedia bagi pembeli dan pada umumnya akan membuat posisi pembeli semakin kuat. Dengan cara menarik perhatian pembeli, dapat dimantapkan dengan informasi yang mudah, menarik, dan nyaman, upaya tersebut dapat melibatkan IT, seperti contohnya dengan cara e-commerce atau dengan blog, agar lebih mudah melakukan transaksi bisnis dan mempercepat prosesnya. Ancaman produk subtitusi, pembeli kecenderungan untuk mengganti produk karena kinerja dari produk pengganti lebih baik dan memiliki harga relatif murah. Jumlah produknya juga lebih gampang ditemukan di pasar. Ancaman tersebut dapat kita cegah dengan menggunakan IT, seperti memberi pelayanan dengan lebih baik, contohnya membuat software untuk menganalisis data, atau mempercepat proses apapun. Persaingan di dalam industri, untuk mengatasi persaingan dalam industri, perusahaan harus meningkatkan kualitas yang lebih baik lagi, harga lebih terjangkau, melakukan inovasi-inovasi baru terhadap produknya supaya masyarakat tidak mengalami kejenuhan terhadap produk tersebut. Persoalan itupun bisa dimanfaatkan secara maksimal dengan kegiatan IT, yaitu dengan melakukan kenyamanan, keakuratan, dan kecepatan transakasi jual beli, seperti contohnya dengan menggunakan e-commerce, blog, facebook, twitter, atau bisa juga dengan handphone, agar konsumen mendapat kepuasan yang maksimal.
Pada persoalan keunggulan biaya, konsumen peka terhadap perubahan harga, sehingga kita dapat memanfaatkannya dengan salah satu cara misalnya dengan membuat promosi untuk suatu produk, dengan melalui sms, sosial network, dll. Lalu setelah pembelian meningkat, harga pun mulai dinaikkan dengan bertahap. Pada persoalan diferensiasi, kita harus dapat memproduk barang seunik mungkin, agar telihat menarik oleh para konsumen, dan hal itu pun dapat dilakukan dengan cara memasang iklan dan gambar melalui teknologi IT. Lalu pada persoalan fokus, membuat produk dan menyediakan jasa yang memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen, dapat dilakukan dengan cara memantau keperluan para konsumen melalui internet contohnya.
Oleh karena itu, jelas sekali teori Porter untuk mempertahankan dan mengembangkan suatu perusahaan, didukung atau akan lebih efektif dan maksimal dengan melibatkan tenaga IT, karena seiring berjalannya waktu, teknologi berkembang secara pesat untuk memudahkan segala sesuatu, terutama teknologi informasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar